Problem para pemuda



Waspada Racun Hedonisme “mau enak tapi enggak mau anaknya.”

Ada virus berbahaya yang menyerang generasi Indonesia yaitu virus hedonisme.

 Cirinya hanya pengen mendapatkan kesenangan jasmani sebanyak-banyaknya, tanpa memerhatikan halal haram. Kalau berbicara halal haram mending saat ceramah di masjid saja, jangan di luar! 
Virus ini menyerang dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam masalah ekspresi cinta generasi. Hasilnya anak muda enggak memerhatikan lagi tujuan awal peciptaan naluri cinta yaitu untuk melestarikan keturunan, tapi cuma mau mendapatkan kenikmatan belaka. Enggak lagi mikir soal surga dan neraka, enggak mikir lagi masalah pahala dan siksa, yang penting senang saja yang dirasa. Sederhananya “Mau enak tapi enggak mau anak.”

Jadinya (maaf) naluri disalurkan layaknya kambing, tanpa lagi memikirkan halal-haram. Hasilnya, berbagai survei menunjukkan hal yang bikin miris, contohnya 80% remaja putri di Ponorogo pernah melakukan hubungan seks pranikah. Data ini hasil survei secara acak yang disampaikan oleh ketua KPPA  Kab. Ponorogo, pada hari Jum’at, 17 Desember 2010.

Pemikiran hedonisme kini semakin merasuki generasi akibat negara membiarkan bahkan memfasilitasi penyebarannya lewat media-media. Sehingga benar-benar membuat pemikiran generasi rusak.  Sampai-sampai hubungan dengan Tuhan saja enggak lagi dipedulikan. Bahkan yang menyebarkan #IndonesiaTanpaPacaran dianggap orang kuno dan terbelakang yang masih bawa-bawa urusan agama dan Tuhan ke ruang publik. Jika menemukan orang seperti itu berarti pikirannya telah terinfeksi virus hedonisme.
Padahal antara hidup dan agama tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan. 

 Agama merupakan benteng terkuat untuk melindungi generasi  dalam kehidupan sehari-hari. Benteng penyelamat kehidupan dunia dan akhirat. Hanya dengan memegang nilai Islam dalam kehidupannlah manusia akan bebas dari budaya rusak pacaran dan budaya-budaya rusak lainnya.

@LaOdeMunafar
Comments
0 Comments